Thursday, 1 March 2012

APRESIASI KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN SERTA PROBLEMATIKANYA

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Diakui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa. Lebih-lebih jika bangsa itu sedang membentuk watak dan kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zamannya. Dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah usaha sadar untuk menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik. Mencip­takan lingkungan hidup yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau fasilitas agar kehidupan itu lebih nikmat. Pembangunan adalah suatu intervensi manusia terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosial budaya.
Pembangunan membawa perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan hidupnya. Serentak dengan laju perkembangan dunia, terjadi pula dinamika masyarakat. Terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Terjadilah pergeseran sistem nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia di dalam masyarakatnya.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masya­rakat adil dan makmur yang merata, material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Bahwa hakekat pembangunan Nasional adalah pembangunam manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah tentu pendekatan dan strategi pembangunan hendaknya menempatkan manusia scbagai pusat intcraksi kcgiatan pcmbangunan spiritual maupun material. Pembangunan yang melihat manusia sebagai makhluk budaya, dan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Hal itu berarti bahwa pembangunan seharusnya mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia. Menumbuhkan kepercayaan diri sebagai bangsa. Menumbuhkan sikap hidup yang seimbang dan berkepribadian utuh. Memiliki moralitas serta integritas sosial yang tinggi. Manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa.









B.RUMUSAN MASALAH

a)     Apakah pengertian manusia dan kebudayaan ?
b)    Bagaimana perwujudan dari budaya ?
c)     Bagaimana unsur-unsur budaya ?
d)    Bagaimana hubungan antara manusia dan budaya?
e)     Apa saja problematika kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat ?






C.TUJUAN PENULISAN

1.     Agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar manusia sebagai mahkluk budaya serta pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematika budaya yang berkembang dalam masyarakat
2.     Untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD


BAB II
ISI
1.     Manusia dan Kemanusiaan
·        Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat dan martabatnya.
·         Manusia hakikatnya bisa di pandang secara segmental atau dalam arti parsial.
·        Hakikat manusia Indonesia berdasarkan pancasila (kodrat monopluralis), terdiri atas :
a.     Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaan, meliputi wujud materi anorganis benda mati, vegetates dan animalis.  Serta aspek kejiwaan meliputi cipta, rasa dan karsa.
b.     Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi social.
c.      Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang berkepribadian merdeka (berdiri sendiri) sekaligus juga menunjukanm keterbatasannya sebagai makhluk Tuhan.

2. Manusia dan Kebudayaan
A. Pengertian Budaya
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa dan rasa. Dalam bahasa sanksekerta budaya berarti budi atau akal, sedangkan dalam bahasa inggris budaya berarti mengolah, mengerjakan, mengembangkan tanah (berani).
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala sesuatu daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan oleh beberapa ahli :
1.     E. B. Tylor,
Budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.     R. Linton,
Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang di pelajari dan hasil tingkah laku yang di pelajari, dimana unsur pembentukannya di dukung dan di teruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3.     Koentjaraningrat ,
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
4.     Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi,
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
5.      Herkovits,
Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian di sebut superorganik.
6.      Andreas Eppink,
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan lain-lain, di tambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas masyarakat.

B. Perwujudan Kebudayaan
Dari definisi tersebut dapat di peroleh pengertian mengenai kebudayaan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga da;lam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang di ciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.
J.J. Hoeningman membagi wujud kebudayaan menmjadi tiga yaitu :

a.     Gagasan (wujud ideal)
wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat di raba atau di sentuh.
b.      Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
c.       Afertak (karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat di raba, di lihat dan di dokumentasikan.
Sifatnya konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.

Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi tiga pula, yaitu :
1.     Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan lain.Wujud tersebut menunjukan ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak tak dapat di raba, di pegang, ataupun di foto, dan tempatnya ada di dalam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
2.     Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.Wujud tersebut di namakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa di observasi, di foto dan di dokumentasikan karena dalam sistem sosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi.
3.     Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini di sebut pula kebudayaan fisik. Di mana wujud ini hampir seluruhnya merupakan hasil fisik (aktivitas perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat.

C. Unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal :
1.     Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
2.     Sistem mata pencaharian hidup
3.     Sistem kemasyarakatan atau organisasi social
4.     Bahasa
5.      Kesenian
6.     Sistem pengetahuan
7.      Sistem religi
Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia di anugrahi akal dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah manusia menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Terciptanya kebudayaan adalah hasil interaksi manusia dengan segala isi alam raya ini. Hasil interaksi binatang dengan alam sekitar tidak membentuk kebudayaan, tetapi hanya menghasilkan pembiasaan saja. Hal ini karena binatang tidak di bekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan naluri tingkat rendah.
Karena manusia adalah pencipta kebudayaan maka manusia adalah makhluk berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksitensi manusia di dunia. Dengan kebudayaannya, manusia mampu menampakkan jejak-jejaknya dalam pangggung sejarah dunia.

3.Hubungan manusia dan kebudayaan
Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi. Yaitu :
·        Manusia sebagai makhluk biologis
·        Manusia sebagai makhluk sosio-budaya

Sebagai mahluk biologi, manusia di pelajari dalam ilmu biologi atau anatomi; dan sebagai mahluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya. Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia dan akal budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya juga memahami dan melukiskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat manusia.
Akhirnya terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisa masalah-masalah hidup sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata memberi gambaran kepada kita bahwasanya hanya manusialah yang mampu berkebudayaan. Sedang pada hewan tidak memiliki kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia saja yang memiliki kebudayaan? Hal ini dikarenakan manusia dapat belajar dan dapat memahami bahasa, yang semuanya itu bersumber pada akal manusia.
4.Problematika kebudayaan
1.     hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. Keterkaitan orang jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun temurun di yakini sebagai pemberi berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalkan kampung halaman nya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umum nya miskin.
2.     hambatan budaya yang berkaitan dengan perbadaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaayn persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan. Conton nya: program keluarga berencana atau KB semula di tolak masyarakat,mereka beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3.     Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi dan kejiwaan. Upaya untuk menstranmigrasi penduduk dari daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ii di sebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahw di tempat yang baru kehidupn mereka akan lebih sengsara di bandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.
4.     masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dangan masyarakat luar. Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komuikasi dengan masyaraakat luar,karena pengetahuannya serba teratas, seolah-olah teetutup untuk menerima program-program pembangunan.
5.     siap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru. Sikap ini sangat mengagung-agungkan budya tradisional sedemiian rupa,yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6.     sikap etnosentrisme
Sikap etnosentrisme adala sikap yang mengagung-agungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
7.     perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan,sering di salahgunakan oleh manusia,sebagai contoh nuklir dan bom di buat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi,obat-obatan di ciptakan untuk kesehatan tetapi justru mengganggu kesehatan manusia.










BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non material. Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks. Dari uraian di atas di ketahui bahwa manusialah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa adanya manusia
Sebagaimana di ketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta,karsa,dari manusia. Oleh karenanya,kebudayaan akan mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia. Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu kelompok sosial tidak terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok –kelompok lain dengan adanya hubungan antar kelompok/defusinya.
Oleh karena itu,hal terpenting yang bisa dilakukan dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya control/kendali terhadap perilaku reguler(yang tampak)yang di tampilkan oleh para penganut kebudayaan.
B.      Saran
Kita harus membuka diri terhadap perkembangan kebudayaan selagi itu berpengaruh positif terhadap kebudayaan yang kita miliki.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu.1997.Ilmu Sosial dan Budaya,Rineka cipta:Jakarta
Setiadi,Elly.2009.Ilmu Sosial dan Budaya,Kencana predana Media Group:jakarta
Google.com